}

Minggu, 11 November 2012

Inilah Salah Satu Kebudayaan Asli Indonesia Yang Mendunia.


Ratusan orang Indonesia membawa jarring dan berjalan kaki di dalam kawah gunung berapi kemarin untuk mendapatkan beberapa persembahan tahunan kepada para Dewa yang dilakukan selama festival tradisional.

festival tahunan Yadnya Kasada, yang berlangsung di timur pulau Jawa, berasal dari abad ke-15 dan selalu diadakan pada hari ke-14 dari festival Hindu.

Kemarin orang-orang Tengger Probolinggo memanjat sisi Gunung Bromo sebelum memasuki tepi kawah untuk mengambil posisi terdepan untuk mendapatkan beras, ternak, sayur, buah dan uang, menganggap bahwa ritual tersebut membawa keberuntungan.

warga desa dalam perjalanan ke Gunung Bromo pada Festival tahunan Kasada Yadnya, yang berlangsung di timur pulau Jawa

penduduk desa di dalam kaldera Gunung Bromo menanti sesaji yang dilemparkan ke bawah oleh umat Hindu Tengger untuk mengucapkan terima kasih mereka kepada para Dewa

Asal usul ritual pada abad ke-15 di mana seorang putri bernama Roro Anteng azas Tengger dengan suaminya, Joko Seger. Pasangan itu tidak memiliki anak dan karena itu memohon bantuan para dewa gunung

Para dewa memberi mereka 24 anak tetapi menetapkan bahwa 25 anak, bernama Kesuma, harus dilemparkan ke dalam gunung berapi sebagai korban manusia. Permintaan dewa pun 'terpenuhi.

Tapi sekarang korban manusia tidak lagi digunakan, tradisi diganti dengan melempar sesaji lainnya ke gunung berapi untuk menenangkan para dewa kuno disebut upacara Yadnya Kasada.

Meskipun sangat ber bahaya, beberapa penduduk naik turun ke kawah dalam upaya untuk mengambil barang yang dikorbankan yang diyakini bisa membawa keberuntungan buat mereka.

Ribuan orang dari berbagai kepercayaan dan wisatawan menyaksikan upacara pengorbanan tahunan ini yang dimulai pada tengah malam dan berlanjut sampai fajar

disuguhi matahari terbit yang spektakuler

shamen Lokal memberikan doa ke bumi sebelum didedikasikan untuk kawah Gunung Bromo

Meskipun penuh dengan bahaya, beberapa penduduk setempat resiko naik turun ke kawah dalam upaya untuk mengambil barang dikorbankan yang mereka percaya bisa membawa keberuntungan

Penduduk desa dengan jaring dan tangan untuk mencoba menangkap seekor burung festival tahunan Kasada Yadnya di Gunung Bromo di Provinsi Jawa Timur, Indonesia kemarin

Gunung Bromo di tengah dataran yang luas disebut 'Laut Pasir'. Cara khas untuk mengunjungi Gunung Bromo dari desa pegunungan dekat Cemoro Lawang

Daerah massif merupakan salah satu tempat wisata paling banyak dikunjungi di Jawa Timur, Indonesia. Gunung berapi dikelolah oleh Bromo Tengger Semeru National Park. Nama Bromo berasal dari pengucapan Jawa Brahma, yaitu pencipta dewa Hindu.


Source

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...