}

Jumat, 23 November 2012

Keunikan Suku Rumah Pohon di Papua


Mungkin hanya suku Asmat dan Dani yang familiar sebagai penghuni pedalaman Papua. Namun, jauh di dalam hutan, sekitar 150 kilometer dari laut Arafura, wilayah Kaibar, Kabupaten Mappi, tinggal sekumpulan orang yang menamakan dirinya sebagai suku Korowai. 


Suku ini ditemukan oleh misionaris Belanda pada tahun 1974. Sebelumnya, mereka benar-benar tidak mengenal orang diluar kelompoknya. Tidak seperti suku lain yang membangun rumah Honai sebagai tempat hunian, mereka justru tinggal di rumah pohon. Di pohon berketinggian 6, 12, dan bahkan 35 meter. Mereka sengaja tinggal di atas untuk menghindari nyamuk. Mereka juga percaya, jika semakin tinggi mereka tinggal, semakin mereka terjauh dari roh-roh jahat.


Orang-orang ini memilih pohon yang sudah berdiri kokoh sebagai pondasi rumahnya. Menggunduli pucuknya, dan mendirikan gubuk-gubuk teduh. Dinding dan atapnya terbuat dari ranting, yang dirangkai menggunakan ikatan rotan. Masing-masing rumah ini biasanya ditinggali oleh sepuluh orang lebih. Bayangkan, untuk menjangkau rumah saja mereka harus melalui pintu masuk yang panjang. Yakni tangga dari ranting dan tali untuk mendaki.


Kegiatan mereka sehari-harinya hanya untuk bertahan hidup. Bercocok tanam, dan berburu. Sesekali mereka juga menerima tamu. Para wisatawan yang ingin melihat dan ikut membaur bersama mereka.


Biasanya para turis ini mengisi liburan alamnya dengan trekking. Atau sekedar berkenalan dengan binatang-binatang cantik yang juga menghuni hutan ini. Kupu-kupu yang jarang ditemui, dan kesejukan "gudang oksigen" ini semakin membuat penasaran para penjelajah.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...